EUR/USD Mempertahankan 1,1300 karena Dolar AS Menolak Melacak Imbal Hasil yang Lebih Kuat
- EUR/USD mengkonsolidasi penurunan harian terbesar dalam dua pekan, menghentikan tren turun tiga hari dengan kenaikan ringan.
- Imbal hasil obligasi pemerintah AS membuat Fed tetap berharap menjelang FOMC pekan depan, mendukung USD.
- Komentar ECB menambah hambatan perdagangan di tengah sesi lesu dan sentimen beragam.
- Data inflasi Jerman dan angka perumahan AS akan menghiasi kalender tetapi pergerakan obligasi, katalis risiko adalah kunci untuk dorongan baru.
EUR/USD pulih di atas 1,1300 setelah imbal hasil obligasi pemerintah AS yang kuat menyebabkan penurunan harian terberat dalam dua pekan. Pasangan mata uang utama ini naik 0,10% intraday di dekat 1,1330, naik untuk pertama kalinya dalam empat hari menjelang sesi Eropa pada hari ini.
Pullback korektif terbaru dapat dikaitkan dengan keraguan Dolar AS untuk mengikuti obligasi pemerintah AS yang lebih kuat pada level tertinggi multi-bulan.
Dapat dikatakan, Indeks Dolar AS (DXY) menyentuh terendah baru intraday di dekat 95,70 dan turun dari puncak mingguan. Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun bertambah 1,5 basis poin (bp) menjadi 1,88% setelah menyentuh puncak baru dua tahun menjadi 1,89% selama awal sesi Asia. Imbal hasil varian obligasi AS utama lainnya, seperti 2 tahun dan 5 tahun, juga memperbarui puncak multi-hari selama awal sesi Asia selama tren naik empat hari sebelum baru-baru ini bergerak lebih tinggi.
Perlu dicatat bahwa data AS yang lebih lemah dan komentar yang sedikit hawkish dari pembuat kebijakan ECB, yang diterbitkan pada hari sebelumnya, dapat disebut sebagai rebound terbaru pasangan ini.
Indeks Manufaktur Empire State NY merosot ke negatif untuk pertama kalinya dalam dua tahun di bulan Desember, -0,7 versus 25,7 yang diharapkan dan 31,9 sebelumnya, sedangkan Indeks Pasar Perumahan NAHB AS turun ke 83 versus 84 prakiraan pasar dan pembacaan sebelumnya.
Di sisi lain, kepala bank sentral Prancis dan anggota dewan gubernur ECB François Villeroy de Galhau menegaskan pada hari Selasa bahwa inflasi Prancis kemungkinan akan turun kembali di bawah 2,0% pada akhir 2022. Namun, jika tekanan inflasi terbukti lebih persisten, tambahnya, dia tidak ragu bahwa ECB akan menyesuaikan kebijakan moneternya lebih cepat.
Sementara bereaksi terhadap katalis yang disebutkan di atas, EUR/USD sedikit memperhatikan jajak pendapat Reuters yang menyatakan, “Inflasi Zona Euro akan membakar lebih panas sepanjang tahun 2022 dari yang diharapkan sebulan yang lalu, yang dapat menekan Bank Sentral Eropa untuk memperketat kebijakan setelah gelombang Omicron dari pandemi berlalu.”
Di tengah permainan ini, saham berjangka di AS dan Zona Euro tetap dalam penawaran jual dan sentimen pasar tetap lamban dalam mencari petunjuk baru.
Akibatnya, pembacaan kedua dari Indeks Harmonisasi Harga Konsumen Jerman (HICP) untuk bulan Desember, diharapkan mengkonfirmasi perkiraan awal 5,7% YoY, akan menjadi penting. Setelah itu, Permulaan Perumahan dan Izin Mendirikan Bangunan AS untuk bulan yang disebutkan harus diperhatikan dengan cermat untuk mendapatkan arah yang jelas.
Di atas segalanya, imbal hasil obligasi pemerintah dan berita COVID sangat penting menjelang putusan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan depan.
Analisis teknis
Kemerosotan pasangan EUR/USD pada hari Selasa menyeret MACD untuk menggoda penjual sementara menembus area resistensi yang berubah menjadi support selama dua bulan di sekitar 1,1380-85. Namun, level DMA-50 di sekitar 1,1325 membatasi penurunan terdekat menjelang garis support miring ke atas dari akhir November, mendekati 1,1300.
Sebaliknya, pullback korektif tetap sulit dipahami di bawah area horizontal dari 16 November, di dekat 1,1380-85.