WTI: Pada Mode Pemulihan Di Atas $31,00, Corona , Bank Sentral Dalam Fokus

• WTI memantul dari terendah lima hari.
• Setelah RBNZ dan tindakan yang dipimpin Fed, BOJ mengumumkan pertemuan darurat.
• Kekhawatiran virus Corona membayangi, harapan infus likuiditas lebih lanjut tampaknya memicu pullback.

Sementara virus Corona kesengsaraan dan tindakan mengejutkan dari Fed dan RBNZ memicu penurunan WTI di awal hari, ekspektasi infus likuiditas lebih lanjut tampaknya mendukung pergerakan short-covering baru-baru ini ke 31,40, -5,60%, selama sesi Asia hari Senin.

The Fed mengejutkan pasar global dengan penurunan suku bunga kedua dalam sebulan, ditambah dengan Quantitative Easing (QE) senilai $700 miliar, selama awal Asia. Sebelumnya, RBNZ akhirnya bergabung dengan liga bank sentral utama untuk menangkal implikasi negatif dari virus Corona (COVID-19) dengan memangkas suku bunga acuan menjadi 0,25%.

Seolah tindakan RBNZ dan yang dipimpin Fed tidak cukup, BOJ mengumumkan untuk mengadakan pertemuan darurat pada pukul 03:00 GMT / 10:00 WIB. Tidak akan mengejutkan jika bank sentral Jepang juga mengumumkan reaksi kebijakan moneter terhadap virus.

Bisa dikatakan, risiko virus Coronaterus membayangi pasar keuangan global. Dalam pembaruan terbarunya, Fitch mengatakan bahwa tindakan penanggulangan virus corona menimbulkan risiko material terhadap keuangan terstruktur global.

Pandemi telah mendorong CME dan CBOE untuk menutup bursa perdagangan sementara angka terbaru dari Italia dan Spanyol mengkhawatirkan. Lebih jauh, kasus-kasus di Asia, kecuali China, telah meningkat seiring dengan ekonomi seperti India yang berada daftar negara-negara yang terinfeksi virus.

Di tempat lain, Rusia menjaga Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tetap pada langkahnya sementara menahan diri untuk memperpanjang pengurangan produksi sementara Arab Saudi membanjiri pasar dengan minyak yang lebih murah. Untuk data, inventaris meningkat sementara Oil Rig Counts naik dari 682 ke 683 dalam pembaruan terbaru

Level Teknis