Saham-Saham Asia Naik Meskipun Masalah Perdagangan AS-China Tetap Ada

Bursa ekuitas Asia melaporkan kenaikan pada Selasa pagi karena investor terhibur oleh keputusan Presiden Trump membatalkan rencana pemberlakuan tarif pada barang-barang Meksiko.

Pada saat penulisan, Nikkei Jepang naik 0,23% di 21.185 dan S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan 1,2% lebih tinggi di 6.524. Saham di Korea Selatan, Hong Kong juga berkedip hijau dengan Shanghai Composite naik 0,92% di 2.878.

Saham AS juga menguat pada hari Senin dengan Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,30% ke 26.062. Lebih lanjut, futures pada S&P 500 saat ini melaporkan kenaikan 0,20%.

Pada hari Jumat, Presiden Trump mengumumkan penangguhan rencana untuk mengenakan tarif pada barang-barang Meksiko. Ditambah dengan ekspektasi Fed dovish tampaknya telah menempatkan penawaran beli di bawah saham global.

Namun, Goldman Sachs percaya pasar prematur dalam mengantisipasi tiga penurunan suku bunga Fed di 2019 dan bank sentral kemungkinan akan dalam posisinya untuk sisa tahun ini.

Lebih lanjut, ketegangan perdagangan China-AS terus berlanjut dengan Presiden AS Trump mengancam babak tarif lainnya pada barang-barang China jika ia gagal membuat kemajuan dalam pembicaraan perdagangan dengan Presiden China Xi Jinping pada KTT G20.

Akibatnya, bursa ekuitas mungkin mengalami kesulitan memperpanjang reli risk-on baru-baru ini.

Ketika ekuitas dalam penawaran beli di Asia, treasuries AS melemah, dengan yield 10-tahun saat ini diperdagangkan di 2,155%, level tertinggi sejak 31 Mei.

Sementara itu, indeks dolar, yang melacak nilai greenback terhadap mata uang utama lainnya melaporkan kenaikan moderat di 96,80, tetapi masih terjebak di antara moving average (MA) 100- dan 200-hari, saat ini masing-masing di 96,98 dan 96,48.