Back

Serangan Israel di Gaza Menewaskan Sedikitnya 50 Orang

Serangan Israel di Jalur Gaza semalam dan Minggu dini hari menewaskan sedikitnya 50 warga Palestina, termasuk di rumah satu keluarga dan sebuah gedung sekolah, menurut pejabat medis Palestina.

Kelompok Houthi mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, dan mengatakan bahwa mereka telah menembakkan sebuah rudal balistik hipersonik ke sebuah target militer.

Pertanyaan Umum Seputar Emas

Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.

Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.

Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.

 

GBP/USD Berkonsolidasi dalam Kisaran di Sekitar Area 1,2570; Potensi Kenaikan Tampak Terbatas

Pasangan mata uang GBP/USD memulai minggu baru dengan catatan yang lemah dan berosilasi dalam kisaran perdagangan yang sempit di atas pertengahan 1,2500-an selama sesi Asia. Selain itu, latar belakang fundamental memerlukan kehati-hatian sebelum menempatkan posisi untuk kenaikan lebih lanjut pada hari Jumat dari area 1,2475, atau level terendah sejak Mei.
Leer más Previous

Dolar Australia Menguat karena Dolar AS tetap Lemah setelah Laporan Inflasi yang Lebih Lemah

Dolar Australia (AUD) stabil setelah kenaikan dua hari pada hari Senin karena Dolar AS (USD) tetap lemah setelah data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) dari Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada hari Jumat.
Leer más Next